Beranda Banyuasin Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, FWBM Geruduk Kantor Harian Banyuasin

Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, FWBM Geruduk Kantor Harian Banyuasin

400
0
BERBAGI
Puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Banyuasin Menggugat (FWBM) saat menggeruduk kantor Harian Banyuasin (HB), Jumat (18/3). (Sumber Foto Beritakajang.com/Ida Lela)

Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Banyuasin Menggugat (FWBM) menggeruduk kantor Harian Banyuasin (HB), Jumat (18/3). Hal ini guna menuntut klarifikasi dari media tersebut atas pemberitaan yang diduga melecehkan profesi wartawan.

Pemberitaan yang diduga melecehkan profesi wartawan tersebut terbit pada tanggal 17 Maret 2022 dengan judul ‘Pembungkaman Media, Dinas PMD Banyuasin Bagi-bagi Kue Dana Desa Untuk Wartawan’.

Koordinator aksi, Suhaimi, sangat menyayang adanya pemberitaan dari media Harian Banyuasin, dimana ada kata pembungkaman tersebut. Apalagi Harian Banyuasin juga ikut ambil publikasi desa pada tahun 2021 di Kabupaten Banyuasin.

“Kami sangat menyayangkan atas pemberitaan dari media Harian Banyuasin tersebut, disini seolah mendiskreditkan sesama media, padahal kita sama-sama cari makan disini. Apa yang dilakukan HB ini sangat menyakitkan,” ujarnya.

Hal yang juga diungkapkan salah satu tokoh pemuda di Banyuasin Darsan. Ia mengatakan, kedatangannya kali ini bersama wartawan untuk menegakkan demokrasi dan tidak setuju dengan pemberitaan dari media HB yang dirasa sangat tidak sesuai dengan fakta.

“Kami sayangkan di media HB ini ada jurnalis handal dan senior, pastinya punya menejemen yang profesional, tapi berita malam tadi sangat tendensisus, kami minta menejemen HB untuk mengevaluasi hal ini,” katanya.

Koordinator lapangan Toto Priyandi turut mengecam keras pemberitaan media HB tersebut. Salah satu pemilik media online di Banyuasin ini ingin pimpinan redaksi HB dan redaktur beserta wartawan yang terlibat dalam berita tersebut mendapatkan teguran keras.

“Kami minta media HB meminta maaf atas pemberitaan yang sangat menyakitkan ini, kemudian pecat pimpinan redaksi, redaktur dan wartawan yang terlibat dalam pemberitaan ini. Kata yang dikeluarkan dalam pemberitaan sangat tidak pantas,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, turut serta Ketua PWI Banyuasin Diding Diding Karnadi, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Banyuasin Sumantri Adi dan Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Deni Irawan. Ketiga ketua organisasi ini hadir karena dalam berita tersebut, ada tiga organisasi pers di Banyuasin yang disebut-sebut melakukan permintaan terkait publikasi desa.

“Kami dapat informasi pemberitaan wartawan terkait pembungkaman. Kami minta menejemen evaluasi hal ini, karena kawan-kawan tidak pernah merasa dibungkam atau ada pembredelan, mengenai MOU dan pemberitaan ini ranahnya beda,” tegas Diding.

“Kami mengutuk keras atas pemberitaan yang tidak sesuai fakta tersebut, ini sudah melukai dan mencederai, kami minta ini tidak lagu terjadi, bila perlu menejemen HB mundur karena kurang profesional,” tegas Sumantri.

Sementara itu, kedatangan para wartawan disambut oleh salah satu wartawan dari media HB yang diketahui menjabat sebagai redaktur pelaksana HB yaitu Amin Mukri.

Dirinya mengajak beberapa ketua organisasi pers dan wartawan untuk melakukan musyawarah. “Terima kasih atas perhatian kawan-kawan, akan kami pelajari. Kami tidak bermaksud menyinggung wartawan lain,” ujarnya. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here