Sekayu, Beritakajang.com – Para kontraktor yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin [Muba] hari ini melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas PUPR setempat, Rabu [7/4]. Hal tersebut mereka lakukan guna menagih janji yang pernah diucapkan oleh oknum pejabat di instansi tersebut.
Koordinator aksi Azmi menjelaskan, kami haru gigit jari dikarenakan semua paket pekerjaan sudah dibagikan oleh Dinas PUPR kepada rekanan lain.
“Kami [para kontraktor] diminta fee dengan nominal 15% sampai 20 % oleh salah satu oknum Kabid di PUPR Muba Bidang Pengairan. Dengan fee sebesar itu, kemudian kontraktor dijanjikan akan dikasih kembali paket pekerjaan di tahun berikutnya,” tegas dia seraya menambahkan, namun sampai saat ini kami hanya menerima sebuah janji yang tak kunjung ditepati.
Maka dengan ini, lanjut dia, pihaknya melakukan aksi damai di depan Dinas PUPR Muba menuntut keadilan, minta uang yang pernah mereka setorkan kepada Kabid tersebut agar dikembalikan.
“Dan yang lebih anehnya lagi, oknum Kabid ini berani mencairkan cek giro dari sebuah perusahaan milik saya dengan nilai 5%, dari nilai kontrak Rp 180 juta, yang merupakan paket pekerjaan pintu air di Kelurahan Kayuara dengan menggunakan anggaran APBD Muba tahun 2019,” tegas dia.
“Kami akan menuntut ke pihak berwenang untuk menindaklanjuti hal ini, susuai dengan undang-undang yang berlaku, apabila oknum Kabid tersebut tidak mengembalikan uang itu,” tambah dia.
Sementara di tempat yang sama, menanggapi pernyataan massa tersebut, salah satu Kabid di PUPR Muba Giri menjelaskan, nanti mereka akan sampaikan apa yang menjadi unek-unek rekan-rekan kontraktor.
Usai dari PUPR Muba, massa langsung bergegas ke kantor pemda untuk menemui sekda. Dalam pertemuan itu, Asisten III Sunaryo mengaku akan menyampaikan maksud dan tujuan para pengunjuk rasa kepada Sekda Muba.
“Mohon maaf dari Pak Sekda yang tidak bisa hadir, karena beliau sedang menghadiri sebuah acara. Kami siap akan menyampaikan maksud dan tujuan para rekan-rekan kesini kepada Pak Sekda Muba,” pungkasnya. (Tarmizi)
