Kayuagung, Beritakajang.com – Peristiwa tewasnya Cik Amat (58) yang berprofesi sebagai tukang ojek asal Desa Celikah pada hari Kamis (7/5/2020) lalu di Jalan Sepucuk, menyisahkan teka-teki.
Pasalnya, hingga saat ini pihak keluarga korban masih menyangsikan kematian korban, apakah murni pembegalan atau ada unsur lain.
Ali Imron selaku anak korban saat dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (8/5/2020), menjelaskan kematian korban sungguh sangat tragis, mengingat luka tusuk yang dialami korban hingga mencapai 8 luka tusuk.
Menurut Ali, hal itu sungguh sangat diluar perikemanusiaan. Ia juga menduga kematian korban ada unsur lain.
“Saya salut dengan pelaku ini. Tindakannya sangat rapi dan tidak meninggalkan jejak. Saya curiga ini bukan murni pembegalan, tapi ada unsur lain,” ungkapnya.
Ali juga menjelaskan bahwa dirinya mendapat informasi bahwa orangtuanya telah menjadi korban pembegalan di Jalan Sepucuk sekira pukul 10.00 Wib. Menurut Ali lagi, dirinya juga mendapatkan informasi bahwa sebelum kejadian, korban membawa penumpang dari pasar menuju Jalan Sepucuk yang diketahui bernama Mulyono.
Di tengah jalan, lanjut Ali, tepatnya di bawah terowongan jembatan tol, korban kembali mendapatkan penumpang kedua.
“Saya dapat kabar sekira jam 10 pak. Dan saat saya tiba di TKP, ayah saya sudah meninggal. Kemudian saya tanya ke Pak Mulyono, katanya kejadian sekitar 2 jam yang lalu,” jelasnya lagi.
Diketahui Mulyono merupakan salah satu penumpang yang juga menjadi saksi kunci atas peristiwa ini.
Atas kejadian ini, Ali berharap agar pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku, sehingga dirinya dan keluarga dapat mengetahui apa motif sebenarnya dibalik kematian orangtuanya.
“Saya dan keluarga meminta kepada pihak berwajib, dalam hal ini Polres OKI, untuk segera melakukan penangkapan terhadap pelaku, sehingga tidak lagi menjadi tanda tanya apa motif sebenarnya. Dan pelaku dapat dihukum setimpal dengan apa yang telah diperbuatnya terhadap orangtua saya,” tandasnya. (Ron)
