Lombok Utara, Beritakajang.com – Guna mencegah dan memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH MH menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan Dandim 1606/Lobar Kolonel (Czi). Efrijon Kroll, Ketua DPRD Nasrudin, SH.I, Kapolres AKBP Fery Jaya Satriansyah, SH, Ketua MUI TGH. Abdul Karim, dan unsur Kantor Kementerian Agama di aula kantor Bupati Lombok Utara, Rabu (29/4/2020).
Adapun isi SKB yang dibacakan langsung oleh bupati usai ditandatangani tersebut antara Pemda KLU, DPRD KLU, Kodim 1606/Lobar, Polres Lombok Utara, Kementerian Agama, dan Majelis Ulama Indonesia tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idhul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah di tengah pandemi Covid-19.
Bupati menegaskan, seyogianya semua pihak turut menciptakan dan menjaga kondusifitas kehidupan beragama dengan tetap mengedepankan Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniah dan Ukhuwah Basyari’ah. Senantiasa memperhatikan instruksi pemerintah pusat dan daerah, terkait pencegahan Covid-19 untuk dapat dipatuhi dalam rangka menekan laju penyebaran virus Covid-19 di KLU.
“Dari hari ke hari yang terpapar positif corona (Covid-19) di KLU bertambah. Karena itu, KLU dinyatakan sebagai daerah tanggap darurat. Kita ikhtiar bersama, mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Bupati menyatakan agar sementara waktu meniadakan sholat Jumat dan menggantinya dengan sholat Zuhur di rumah, meniadakan sholat tarawih dan kegiatan ibadah lainnya di masjid, serta meniadakan kegiatan adat dan lainnya yang melibatkan orang banyak.
Komandan Kodim 1606/Lobar Kolonel (Czi). Efrijon Kroll menyampaikan, latar belakang kita melaksanakan SKB ini untuk mematangkan pencegahan penyebaran Covid-19. Artinya memutus mata rantai corona.
Sudah mulai ada peningkatan jumlah yang positif menjadi 11 orang, tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Dinas Kesehatan, termasuk tim yang tergabung dalam Gugus Tugas.
“Sudah banyak negara yang me-lockdown dan PSBB, mungkin kita juga arahnya ke sana. Tetapi, semoga kita tidak sampai ke sana apabila kita bersatu di sini, melalui SKB kita bergandengan tangan, secepatnya memutus mata rantai Covid-19,” tandasnya.
Ditambahkan dia, dari gagasan terbentuk SKB ini mesti ada tindakan lanjut turun ke lapangan melibatkan semua pihak. Mulai pengetahuan atau edukasi tentang corona seperti apa keganasan atau dengan penayangan video, contoh penanganan corona maupun pasien yang telah sembuh.
“Harapan kita, semua bisa menyadari arti pentingnya pencegahan daripada pengobatan,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah, SH menyampaikan penjabaran dari SKB dengan pemantapan satuan tugas dari kabupaten sampai tingkat desa, karena di desa punya Babinkantibmas dan Babinsa.
“Adapun yang maju lebih awal adalah satuan tugas tingkat desa. Ada MUI, Depag, minimal enam unsur yang terlibat, terstruktur, sistematis, dan terjadwal. Kita tidak melakukan pendekatan hukum tapi pendekatan sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi, MH menjelaskan Satgas (Gugus Tugas Covid-19) sudah sampai di tingkat desa, sehingga tinggal kita perkuat saja. Kita buat rencana yang jelas, dan buat panduan bersama sehingga langkahnya sama antara desa, kecamatan dan kabupaten.
“Hari ini, 22 orang pasien yang kita pulangkan, dijemput Satgas Desa bersama Satgas Kecamatan sehingga kita memperkuat saja,” ujarnya.
Dirinya berharap, pencegahan terhadap pandemi Covid-19 bisa terlaksana dengan kerjasama semua pihak. Adapun Ketua MUI KLU TGH Abdul Karim menyoroti pelaksanaan SKB di lapangan, jika ada kesannya sulit, mohon tetap dengan persuasif untuk tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, berkomunikasi lebih nyaman.
“Selama kita melakukan imbauan kepada masyarakat tentang sholat Jumat ataupun tarawih kita harus tetap persuasif. Semoga tugas bagi kita semua, wabil khusus TNI dan Polri tetap pendekatan sehumanis mungkin, tetapi tujuan tercapai,” harapnya.
Acara penandatanganan SKB diakhiri dengan foto bersama antar enam komponen. Adanya SKB diharapkan menjadi panduan untuk mencegah mewabahnya Covid-19 di Lombok Utara. (Sas/Humaspro)