MURATARA,Beritakajang.com – Selain habis kontrak magang, oknum tenaga kesehatan atau nakes magang di Puskesmas Kecamatan Rupit, Muratara pernah di tegur agar tidak mengikuti kegiatan politik praktis saat jam kerja, namun tak di hiraukan.
Teguran tersebut, agar yang bersangkutan tetap masuk pada saat jam kerja, tetap melayani masyarakat dengan menaati SOP jam kerja.
Yang bersangkutan pada September 2024 lalu sempat di panggil Dinkes Muratara untuk masuk magang pada jam kerja, namun tidak di hiraukan.
“Kami mendapatkan informasi yang bersangkutan sering ikut kampanye. Kami panggil agar masuk kerja tetap melayani masyarakat. Tidak di hiraukan,”kata Kadinkes Muratara, Tasman Majid.
Tasman meluruskan opini yang berkembang di masyarakat, bahwa ada nakes berstatus honorer di rumahkan tidaklah benar.
Karena yang bersangkutan berstatus sebagai Nakes magang di Puskesmas Rupit, Muratara, bukan Nakes berstatus honorer.
Nakes magang di evaluasi setiap triwulan atau per tiga bulan.
“Kerja sama magangnya sudah habis bulan Agustus 2024 yang lalu,”kata Tasman Majid.
Kami memiliki dokumen yang lengkap, bahwa yang bersangkutan bukan honorer, namun sedang menjalani proses magang atau praktik kerja, sambungnya.
Sebagai informasi saat ini sedang viral oknum seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, curhat di medsos mengaku kena pecat dari tempatnya bekerja.
Nakes yang belakangan diketahui berinisial RGS itu bercerita di akun TikTok-nya bahwa ia merupakan apoteker di salah satu Puskesmas di Kabupaten tersebut.
Postingannya itu lantas viral hingga menuai beragam komentar dari netizen yang tak mengetahui duduk perkaranya