Beranda Muaraenim Berantas Stunting, Pemkab Muara Enim Gencarkan Gerakan Satu Hari Makan Satu Butir...

Berantas Stunting, Pemkab Muara Enim Gencarkan Gerakan Satu Hari Makan Satu Butir Telur

231
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Muskarel)

Muara Enim, Beritakajang.com – Dalam upaya memberantas stunting di Bumi Serasan Sekundang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim melalui Dinas Kesehatan Gencarkan gerakan makan telur satu hari satu butir, Jumat (11/8/2023), melalui zoom meeting yang dipusatkan di Desa Lambur Kecamatan Panang Enim.

Serentak di 22 kecamatan se-Kabupaten Muara Enim, gerakan ini merupakan upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk meningkatkan gizi dan kesehatan balita dengan mengonsumsi setidaknya satu butir telur setiap hari. Dimana hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim yaitu 22,8% (data SSGI tahun 2022).

Kadinkes Muara Enim Eni Zatila mengatakan, tujuan dari pada gerakan satu hari satu butir telur ini merupakan upaya pemkab untuk menekan tingkat stunting melalui konsumsi bahan makananan yang mengandung tinggi protein hewani serta mengedukasi orang tua akan pentingnya menjaga gizi balita sedini mungkin.

Dijelaskan olehnya, prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim dari data pemantauan tumbuh kembang di Posyandu (e-PPGBM) tahun 2022 prevalensi sebesar 2,21 persen (sebanyak 980 balita) yang tersebar di 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim, dengan target penurunan stunting secara nasional tahun 2024 adalah 14 persen.

Sementara itu dalam arahannya saat hendak meresmikan gerakan tersebut, Plt. Bupati Kaffah memberikan apresiasi kepada Dinkes Muara Enim yang telah menginisiasi gerakan makan telur satu hari satu butir yang dilakukan serentak oleh ribuan balita di 22 kecamatan secara luring melalui zoom meeting.

Menurutnya, tantangan saat ini ada berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting, underweight, wasting dan anemia pada ibu hamil, serta semakin meningkatnya obesitas pada orang dewasa (Riskesdas 2018). Berbagai masalah gizi tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan menjadi beban negara akibat besarnya ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah yang ditimbulkan.

“Saya berpesan untuk Camat beserta jajaran pemdes untuk kembali mengaktifkan kegiatan di Posyandu, beserta seluruh sarana dan prasarana penunjangnya. Serta mengoptimalkan kembali peranan Posyandu dalam mengedukasi orang tua, sebab para balita ini merupakan generasi penerus bangsa ini, yang kedepanya akan meneruskan estafet kepemimpinan khususnya di Bumi Serasan Sekundang,” tandasnya. (Mus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here