Kayuagung, Beritakajang.com – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Wakil Bupati HM. Dja’far Shodiq mengatakan, perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, terutama jalan yang menghubungkan antara desa dan ibukota kecamatan tetap menjadi prioritas pemda untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi.
“Untuk itu, melalui Forum Musrenbang Rancangan RKPD tahun 2024 kami mengimbau agar permasalahan tersebut dapat dijadikan prioritas, sehingga usulan-usulan kegiatan yang terkait pembangunan infrastruktur dasar dituntaskan dan diselesaikan dengan baik,” ungkap Dja’far Shodiq pada pembukaan musrenbang RKPD Kabupaten OKI tahun 2024 di aula Bappeda OKI, Selasa (21/3/2023).
Shodiq mengingatkan untuk mengatasi keterbatasan anggaran, agar perangkat daerah pro aktif mengusulkan dan mencari pendanaan pembangunan.
“Agar setiap kepala perangkat daerah lebih proaktif mengajukan dan menyampaikan usulan pembangunan, baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan berlaku,” pesan dia.
Lima Prioritas Pembangunan 2024
Sebelumnya pada rancangan awal RKPD 2024, Pemerintah Kabupaten OKI menetapkan lima prioritas pembangunan daerah. Kelima prioritas tersebut antara lain peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, penyediaan infrastruktur dasar dan konektivitas wilayah, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, peningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan daerah serta menjaga stabilitas kemanan dan ketertiban masyarakat, dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan.
Kepala Bappeda OKI Aidil Azwari mengatakan, RKPD tahun 2024 disusun melalui berbagai tahapan mulai dari musrenbang tingkat desa, tingkat kecamatan, pokok pikiran DPRD serta forum konsultasi publik rancangan awal RKPD.
“Ada 2.904 usulan dari musrenbang tingkat kecamatan, 2.053 pokkir DPRD serta 5 prioritas rancangan awal forum RKPD,” jelas Aidil.
Pemkab OKI, kata Aidil, juga akan melakukan rasionalisasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 untuk mencegah defisit pembiayaan pembangunan daerah. Upaya ini dilakukan untuk menyehatkan keuangan daerah yang dimulai dari penyusunan dan penetapan RKPD yang akan menjadi pijakan dasar tahapan penganggaran pembangunan.
“Kita tahu bahwa prioritas daerah sangat penting, namun karena masih terbatasnya kemampuan keuangan daerah, penyehatan APBD dinilai penting untuk pemulihan ekonomi,” jelas dia.
Aidil memaparkan laju pertumbuhan rata-rata APBD OKI tahun 2022 dalam 3 (tiga) tahun terakhir berkisar -0,55% per tahun, sementara rata-rata laju pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) berkisar 0,71% per tahun, dan rata-rata laju pertumbuhan dana transfer mencapai sekitar 9,41% per tahun
“Oleh karena itu, diperlukan kebijakan penyesuaian proporsi antara pendapatan dan belanja daerah, yang tentunya harus dimulai dari penyusunan dan penetapan RKPD secara lebih rasional sebagai pijakan dan dasar bagi tahapan penganggaran selanjutnya,” tutup dia. (Ron)