Muara Rupit, Beritakajang.com – Meski momen liburan akhir tahun, namun pengunjung objek wisata Danau Rayo di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara tampak sepi.
Pantauan Sabtu (31/12/2022), lokasi wisata yang tak jauh dari pusat ibukota ini hanya dikunjungi beberapa orang saja dan tampak lengang.
“Seperti biasa itulah, tidak ada lonjakan signifikan, ada juga yang berkunjung beberapa orang, tapi tidak banyak,” kata Ari, warga setempat.
Dikatakan, Danau Rayo sebenarnya objek wisata andalan masyarakat di daerah ini. Mengingat, Danau Rayo berada tak jauh dari pusat ibukota, hanya sekira 8 kilometer saja. Namun karena objek wisata ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga kini terkesan tak menarik lagi.
“Ini kan belum dikelola pemerintah, baru dikelola oleh warga yang punya lahan di sini saja. Baru-baru buka waktu itulah masih menarik kini tidak lagi,” katanya.
Salah seorang pengunjung Danau Rayo, Rudi mengatakan meski dikelola oleh warga, wisata Danau Rayo sebenarnya bisa tetap menarik untuk dikunjungi asalkan terus berinovasi. Menurut dia, fasilitas yang disediakan pengelola mesti diperbaharui, serta tempat berswafoto yang berganti-ganti.
“Mungkin karena fasilitasnya itu-itu saja, jadi pengunjungnya bosan, harus ada inovasi baru. Tempat foto-fotonya juga berubah-ubah harusnya,” kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muratara, Marlinda Sari mengatakan, kawasan wisata Danau Rayo kedepannya akan terus dikembangkan oleh pemerintah. Apalagi, pemerintah akan rutin mengadakan Festival Danau Rayo setelah agenda itu masuk dalam kalender event tahunan Pemprov Sumsel.
Itu diresmikan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru saat menghadiri Festival Danau Rayo ke-III pada 24 Agustus 2022 lalu.
“Festival Danau Rayo sudah diresmikan oleh Pak Gubernur masuk kalender event tahunan Pemprov. Jadi kita optimis Danau Rayo akan makin ramai dikunjungi kedepannya,” kata Marlinda.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, bila objek wisata Danau Rayo dikelola dengan baik, tentu akan menjadi salah satu benteng perekonomian bagi masyarakat.
“Misalnya pada sektor perekonomian akan meningkat, jasa transportasi seperti tukang ojek, angkutan umum akan sangat dibutuhkan, termasuk juga homestay dan penginapan,” katanya.
Dia menyarankan Pemkab Muratara agar mengkondisikan pendanaan untuk mengembangkan potensi objek wisata yang menjadi icon kabupaten ini.
“Saran saya untuk pak bupati, agar bersama seluruh jajaran lebih meningkatkan lagi intervensi terhadap pendanaan dukungan ke pariwisata, sehingga menjadi wisata andalan Kabupaten Muratara,” ujarnya. (Hamkam)
