Yogyakarta, Beritakajang.com – Puluhan Alumni Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Sumsel-Yogyakarta telah berkumpul di Aula Pertemuan Asrama Seganti Setanggunangan Kabupaten Lahat, dalam rangka kongres pertama pada Ahad (24/7).
Dalam acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa, warga, pengurus, dan alumni IKPM Sumsel-Yogyakarta yang diawali stadium general. Kemudian dilanjutkan agenda kongres.
Kongres alumni merupakan langkah awal dibentuknya perkumpulan para mantan pengurus IKPM Sumsel-Yogyakarta. Selanjutnya, pelaksanaan kongres alumni bagian menjalankan amanah musyawarah anggota (musyang) IKPM Sumsel-Yogyakarta periode 2020-2022.
Fakhrial Arjansi selaku ketua badan pelaksana pembentukan organisasi alumni IKPM Sumsel-Yogyakarta menjelaskan, salah satu momentum penting di dalam kongres selain menentukan landasan juang organisasi, juga menentukan seorang ketua yang akan memimpin jalannya organisasi. Seorang ketua yang akan berperan dalam mewujudkan cita-cita organisasi tersebut. Berkaitan dengan Ikatan Alumni IKPM Sumsel-Yogyakarta yang didalam kongres disepakati untuk diubah menjadi Persatuan Nasional Alumni (PNA) IKPM Sumsel-Yogyakarta.
“Setelah proses musyawarah mufakat berjalan, pada akhirnya menemukan kata sepakat menunjuk salah satu dari peserta sidang penuh sebagai ketua pertama PNA-IKMP Sumsel-Yogyakarta secara aklamasi. Peserta sidang penuh juga menyampaikan komitmennya membesarkan alumni IKPM Sumsel-Yogyakarta di masa yang akan datang. Melalui semangat untuk ‘Bersatu dan Tumbuh Bersama’, kami menyepakati Bung Abulaka Archaida sebagai ketua umum pertama PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta periode 2022-2025,” jelas Fakhrial dalam penyampaiannya hasil musyawarah mufakat persidangan.
Fakhrial di penghujung acara ia menegaskan bahwa kongres bisa berjalan lancar bukanlah hal yang mudah, karena harus melewati banyak sekali proses administrasi, kultural, bahkan konsolidasi berkepanjangan. Salah satu hal penting yang tidak lepas dari kita semua ialah kesadaran akan pentingnya persatuan dan kebesaran jiwa dalam menggapai tujuan bersama.
“Perjalanan kita baru dimulai dalam membangun rumah besar yang bernama PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta. Kongres merupakan langkah awal kita membangun komitmen, selanjutnya pekerjaan besar kita adalah membesarkan rumah bersama ini. Selanjutnya, modal persatuan dan kebersamaan harus kita kuatkan, karena itu dianggap menjadi hal yang paling mendasar bagi kedirian setiap pihak dan organisasi. Tanpa persatuan tidak akan ada musyawarah dan tanpa musyawarah tidak akan ada keadilan sosial,” tutup Fakhrial Arjansi yang merupakan mantan Ketua Umum IKPM Sumsel-Yogyakarta 2014-2016.
Abulaka Archaida selaku Ketua Umum PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta terpilih menyampaikan, organisasi alumi yang telah disepakati ini merupakan rumah bersama tempat berteduhnya semua potensi yang dimiliki para alumni IKPM Sumsel-Yogyakarta yang tersebar di semua daerah, khususnya yang ada di Yogyakarta. Selanjutnya, akan menjadi kekuatan besar baru yang bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa, alumni dan masyarakat Sumsel yang ada di Yogyakarta dan semua daerah.
“Saya berharap PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta menjadi wadah bersama semua alumni yang memiliki potensi beragam, selanjutnya bisa terbentuk jaringan besar yang bisa bermanfatat bagi semua komponen yang terlibat. Untuk membesarkan organisasi ini saya akan menggunakan semangat yang ada di dalam tema ‘Bersatu dan Tumbuh Bersama’, yang di dalam kongres juga disepakati sebagai semboyan organisasi PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta,” tegas Abulaka dalam sambutannya.
Lanjut Abulaka, kebersamaan modal terpenting dalam berorganisasi agar bisa berjalan secara maksimal dan sesuai cita-cita yang telah disepakati. Membuat sesuatu itu mudah, yang sulit cara mempertahankannya. Begitu juga dalam organisasi, merawat dan membesarkannya butuh perjuangan ikhlas, semangat kebersamaan dan cita-cita besama membesarkan organisasi. Apalagi PNA-IKPM Sumsel-Yogyakarta termasuk organisasi baru, maka perlu kerja ekstra agar terus berkembang dan tumbuh menjadi organisasi besar.
“Saya berharap semua pihak bisa terlibat dalam proses membesarkan organisasi alumni ini. Kita sudah berikrar dalam wadah bersama atas nama alumni, artinya kita sudah bersepakat untuk terus bersama membesarkan organisasi sembari menjalin silaturahmi yang selama ini terkesan kurang maksimal. Saya sangat menyakini ketika semua dikerkajakan dengan semangat kebersamaan, maka seberat apapun pekerjaannya akan terasa ringan. Mari bergandengan tangan, bahu-membahu dan dan saling memahami satu sama lain. Kita jadikan modal utama dalam berproses ke depannya,” tutup Abulaka dengan penuh harap. (Ron)