Palembang, Beritakajang.com – Menghadapi perubahan era digital, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam mengembangkan kemampuan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), salah satunya dengan melakukan berbagai pelatihan.
Dalam hal ini, pemerintah kota melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Palembang sengaja menggelar pelatihan sekaligus bimbingan teknis (bimtek) tentang pelaporan keuangan secara digital kepada 100 UMKM.
Diketahui, kegiatan yang diadakan di Gedung Ar-Rahma Centre Sri Melayu Palembang itu juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Drs. Ratu Dewa M.Si.
Ratu Dewa sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dinilai sangat penting bagi para UMKM.
“Saya kira ini penting, apalagi saat ini kita menghadapi era perubahan 4.0 dan 5.0. Para pesertanya begitu antusias, apalagi narasumbernya langsung bicara masalah teknis,” katanya, Rabu (29/6).
“Insya Allah berkat pelatihan ini kita mengajak para pelaku usaha mikro untuk mengarah dengan menggunakan aplikasi digital,” tambahnya.
Disampaikan Ratu Dewa, dengan jumlah pelaku usaha mikro di Kota Palembang yang mencapai kurang lebih 1.903, pelatihan dan bimtek dalam pengembangan kemampuan UMKM akan terus dilakukan Pemkot Palembang, meskipun secara bertahap.
“Saat ini jumlah UMKM di Kota Palembang kategori mikro telah mencapai sebanyak 1.903. Insya Allah nanti seluruhnya akan kita adakan pembinaan, pelatihan dan juga diklat secara teknis,” ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Paramiswari mengatakan, untuk UKM yang ada di Kota Palembang selama ini masih banyak pencatatannya masih manual dengan menggunakan buku. Dengan adanya pembinaan ini diharapkan pelaku usaha mikro yang ada di Kota Palembang ini sudah mulai melek digital, yakni mulai dari pencatatan keuangnya.
“Sebagai contoh, salah satu narasumber kita pada hari ini dari Bank Indonesia. Ada aplikasi yang dinamakan Lamikro, dan ketika aplikasi ini digunakan maka pencatatan itu tidak lagi manual dengan cara masukan input, hanya tinggal print laporannya,” ujar dia.
Lanjut Paramiswari menuturkan, kemudian dana melalui aplikasi Dana ini setiap dia menggunakan transaksi maka secara otomatis sudah terdebit kredit dan langsung bisa dicetak.
“Melalui pembinaan itulah pelan-pelan kita ajarkan kepada teman-teman usaha mikro yang ada di Kota Palembang. Secara bertahap agar kedepannya para pelaku usaha ini sudah profesional,” tuturnya.
“Untuk para pelaku usaha ini nanti tidak perlu mendaftar cukup dengan menggunakan HP android, lalu buka Playstore, lalu cari aplikasi. Kalau dari Bank BRI itu namanya aplikasinya stawberi kasir, dan kalau untuk Bank Indonesia itu namanya Lammikro lalu tinggal didownload,” pungkas dia. (MD)