Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Kepolisian Resor (Polres) Banyuasin menggelar press release hasil penegakan hukum selama dua pekan di Kabupaten Banyuasin, Jumat (21/1).
Sebanyak 26 kasus kejahatan dengan 37 orang tersangka berhasil diungkap.
Kapolres Banyuasin AKBP Imam Syafi’i didampingi Wakapolres Banyuasin Kompol Malik mengatakan, dalam penegakan hukum selama 10 hari atau sekitar dua pekan ini ada beberapa kasus yang menonjol, salah satunya yang paling menonjol kasus curat (pencurian dengan pemberatan).
“Hasil penegakan hukum selama 10 hari atau dua pekan, rinciannya curat 15 kasus, asusila 4 kasus dan diikuti kasus lainnya seperti penggelapan kasus, penganiayaan berat (anirat), maling dalam keluarga, serta pengeroyokan,” ungkapnya.
Ditegaskan Kapolres, pihaknya akan semakin gencar melaksanakan penegakan hukum dan akan melakukan upaya – upaya, baik itu secara preventif dan refresif. Pihaknya juga tidak segan – segan melakukan tindakan tegas dan terukur jika ada yang melawan.
“Pada intinya kasus 3C masih mendominasi dan asusila. Kami juga akan menggerakan Polsek jajaran untuk melakukan pencegahan dan penindakan, dan Satsabara melaksanakan juga akan melaksanakan patroli di lapangan,” tegasnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Muhammad Ikang Ade Putra mengatakan, memang ada kasus yang cukup menyita perhatian yaitu perbuatan asusila yang dilakukan 2 orang pria, Awan (19) dan Yusril (34), terhadap nenek usia 60 tahun di Kecamatan Tungkai Ilir.
Kemudian kasus curat di Kecamatan Rambutan yang dilakukan oleh 2 orang yaitu R (18) dan Yudi (20) mencuri motor dan membacok korban dengan sebilah parang, sehingga korban sempat kritis dirawat di ICU. Beruntungnya saat ini korban sudah sadarkan diri.
“Motif asusila terhadap nenek, kedua pelaku mengaku khilaf, pasal yang dikenakan yaitu Pasal 285 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Sedangkan untuk kasus curat dengan sebilah parang dikenakan Pasal 365 dengan ancaman 12 tahun penjara,” tegasnya.
Ditambahkan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) IPDA Tri Nency, bahwa ada korban anak usia 6 tahun yang pelakunya adalah ayah kandung. Untuk para korban yang berhubungan dengan perbuatan asusila, pihaknya telah melakukan penanganan dengan pihak terkait, sehingga korban bisa beraktivitas seperti sedia kala.
“Kita sudah melakukan koordinasi, saat ini untuk para korban kita buat surat penghantar ke RSUD Banyuasin untuk melakukan pemeriksaan secara psikologis, semoga kedepan tidak ada lagi kejadian serupa,” tutupnya singkat. (Ida)