Beranda Banyuasin Oknum RS. Ar-Rasyid Banting HP Wartawan, Ocktap Riady : Polisi Harus Usut...

Oknum RS. Ar-Rasyid Banting HP Wartawan, Ocktap Riady : Polisi Harus Usut Kasus Ini

227
0
BERBAGI
Ketua Divisi Pembelaan Wartawan PWI Pusat, Ocktap Riady. (Sumber Foto Beritakajang.com/Ida Lela)

Palembang, Beritakajang.com – Terkait oknum yang mengaku pimpinan RS. Ar-Rasyid Palembang nekat mengusir dan membanting HP milik wartawan yang sedang mendapat proyeksi liputan. Ketua Divisi Pembelaan Wartawan PWI Pusat, Ocktap Riady, angkat bicara.

“Itu sungguh sangat disesalkan terkait dugaan pembantingan HP yang dilakukan pimpinan salah satu rumah sakit di Kota Palembang,” ujar Ocktap via WhatsApp, Sabtu [4/12] kemarin.

Dia meminta polisi segera mengusut perkara tersebut. Sebab, kasusunya sudah dilaporkan oleh korban.

“Jika kejadian itu memang benar demikian, ini benar-benar upaya menghalangi kerja wartawan dan penghinaan terhadap profesi wartawan,” tegas Ocktap.

Ocktap meminta semua pihak menghormati kerja jurnalis, karena wartawan bekerja berdasarkan UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Artinya mereka dilindungi undang-undang.

“Jika kasus ini sudah dilaporkan ke polisi, saya meminta pihak berwajib segera mengusutnya. Jangan ditunda-tunda lagi. Bisa diusut dengan pasal pidana atau UU pers,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, ketika mau mengkonfirmasi terkait informasi pasien yang ditahan pihak RS karena belum melunasi biaya persalinan, bukanya mendapat penjelasan, namun wartawan ini malah diusir keluar secara paksa. Bahkan ponsel milik wartawan dibanting oleh seorang wanita yang mengaku pimpinan dari Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang.

“Tindakan oknum yang mengaku sebagai pimpinan RS. Ar-Rasyid Palembang itu berawal saat kami dari media online datang dengan baik-baik, sudah izin dengan satpam dan ingin konfirmasi terkait RS menahan pasien yang belum melunasi biaya persalinan,” terang Ida yang menjadi korban dari oknum RS. Ar-Rasyid Palembang.

Dikatakan Ida, kami sebagai wartawan yang sedang menunggu hendak konfirmasi seperti yang sudah diarahkan oleh satpam, tiba-tiba datang dua orang perempuan yang diduga pegawai rumah sakit dan satunya mengaku sebagai pimpinan RS, dengan kata-kata kurang santun langsung mengusir kami.

Ida menambahkan, perempuan yang tidak diketahui namanya itu mengaku pimpinan RS dengan gelagat emosi, langsung mengucapkan, ‘saya tak setuju dengan kalian, ini rumah sakit jangan di obok-obok, bukan masalah berenti-renti, silahkan keluar’.

“Masalah berita, mau wawancara masalah apapun, pokoknya jangan di rumah sakit ini, silahkan keluar saja,” kata oknum itu dengan nada emosi.

Oknum perempuan yang mengaku sebagai pimpinan RS tersebut lalu mendorong kami, dan terjadilah rebutan ponsel (HP). Perempuan itu berhasil merebut HP milik kami, kemudian dibantingnya sembari mendorong kami ke luar ruangan.

“Lalu oknum tersebut menutup pintu dengan kasar,” imbuh Ida dalam posisi sabar.

Merasa diberlakukan dengan tidak wajar oleh oknum rumah sakit, kedua wartawan media online ini melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Mapolda Sumsel.

Pihak menegemen rumah sakit melalui divisi humasnya, Hendra, belum bisa memberikan jawaban, karena masalahnya kemarin baru dirapatkan. (Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here