Beranda Banyuasin Hendak Konfirmasi Terkait Perdamaian, Sapu Terbang Oknum Guru Diduga Melecehkan Media

Hendak Konfirmasi Terkait Perdamaian, Sapu Terbang Oknum Guru Diduga Melecehkan Media

405
0
BERBAGI
Ilustrasi. [Sumber Foto Google]

Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Beberapa wartawan dari media online mencoba melakukan konfirmasi terhadap oknum guru yang sudah melakukan perdamaian terhadap korban atas dugaan penganiayaan.

Sebelumnya, pada tanggal 13 Oktober 2021, orangtua korban berinisial RD telah melaporkan oknum guru berinisial ANR ke Polres Banyuasin atas dugaan penganiayaan terhadap anak RD dengan menggunakan gagang sapu. Dari insiden tersebut, korban GRL mengalami luka lebam di mata.

Kemudian, pada hari Ahad tanggal 17 Oktober 2021, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai dan oknum guru ANR bersedia bertanggung jawab dengan pengobatan GRL. Pada hari Senin 18 Oktober 2021, kedua belah pihak mendatangi Polres Banyuasin dan orangtua korban RD telah mencabut laporannya di Polres Banyuasin.

Pada hari Selasa 19 Oktober 2021, beberapa awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Banyuasin, IPDA Try Nensy. Dari hasil wawancara awak media, Kanit PPA Polres Banyuasin IPDA Try Nensy membenarkan bahwa pelapor RD dan terlapor ANR telah sepakat untuk berdamai.

“Ya, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai. Dalam surat perdamaian tersebut diketahui oleh ketua RT, pihak sekolah, serta dari lurah setempat. Dalam perdamaian ini kedua pihak menyepakati untuk membantu mengobati korban sampai sembuh, dengan keterangan dari dokter dan dari orangtua juga tidak akan melanjutkan proses hukum yang sudah dianggapnya selesai, karena dengan dasar dari surat keterangan perdamaian,” ucapnya.

Seusai wawancara pihak kepolisian, awak media mencoba konfirmasi oknum guru dengan menelepon suami ANR inisial MK. Dari keterangan dari suami ANR bahwa ia sedang bekerja dan jika ingin ke rumah ba’da Magrib saja.

Sesuai arahan dari MK suami ANR, awak media pun datang ke rumah ANR berniat untuk mengkonfirmasi tentang kebenaran perdamaian, ba’da Magrib. Namun, setibanya awak media di rumah ANR, bukan keterangan yang positif yang didapat melainkan lontaran kata yang dinilai telah melecehkan media.

“Kamu dari media lah yang membuka, kamu yang menjahatkan. Semua orang tahu, malu saya, kamu gak merasa,” ucap ANR

“Kalu idak cak itu tak laku mediaye,” tambah ANR.

Sunguh disayangkan seorang guru ASN berkata seperti itu.

Terpisah, Ketua PWI Banyuasin Diding Karyadi saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, ia sangat menyayangkan atas lontaran kata-kata yang keluar dari oknum guru tersebut.

“Saya sangat menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh ANR. Semua kalimat-kalimat tersebut tidak boleh dikeluarkan kepada kuli tinta karena dalam menjalankan tugasnya wartawan dilindungi Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers,” singkatnya. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here