Beranda Banyuasin PWI Sumsel Selenggarakan Porwada Pertama di Kabupaten Banyuasin

PWI Sumsel Selenggarakan Porwada Pertama di Kabupaten Banyuasin

335
0
BERBAGI

Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Bupati Banyuasin H. Askolani SH membuka upacara Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan, di GOR Mini Taman Kota Pangkalan Balai, Rabu (23/6).

Askolani mengatakan, Porwada merupakan kegiatan yang luar biasa. Event terbesar dan pertama kali digelar di Indonesia. “Kami ucapkan banyak terimakasih kepada PWI Sumsel yang mempercayai Kabupaten Banyuasin sebagai tuan rumah, ini sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami,” katanya.

Masih kata Askolani, Porwada ini dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-75 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, diikuti seluruh wartawan yang tergabung dalam PWI di 17 kota dan kabupaten dalam Sumsel.

“Kami berharap dengan Porwada ini bisa menjadi ajang silaturahim antar wartawan media satu dengan lainnya,” ujar dia.

“Acara ini juga untuk berbagi ilmu, berbagi pengalaman untuk menghadapi perubahan peradaban dunia yang sudah begitu mendasar. Oleh sebab itu, teman-teman media juga harus beradaptasi dan berinovasi terhadap perkembangan dunia yang begitu pesat,” paparnya.

Ketika ditanya tentang pembangunan GOR di Kabupaten Banyuasin, ia menjawab, pihaknya sudah menyiapkan lahan pembangunan GOR seluas kurang lebih 21 hektare. Yang mana tahun ini sudah dimulai pembangunan untuk beberapa cabang olahraga, dan desainnya sudah siap.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan Akhmad Yusuf Wibowo mengatakan, Porwada ini merupakan event yang luar biasa. Dan ini kali pertama pekan olahraga wartawan daerah yang dikirim dalam bentuk kontingen kabupaten/kota.

“Selama ini hanya seleksi, hasil seleksi baru dikirim ke provinsi, inilah menjadi sebuah tim provinsi menuju pekan olahraga wartawan di tingkat nasional,” imbuhnya.

Disini ia tekankan adalah wartawan yang menjadi atlet, bukan atlet yang menjadi wartawan. Artinya, wartawan atlet ini yang sesungguhnya bukan dari seorang atlet yang dijadikan wartawan.

“Acara inilah yang akan jadi cikal bakal silaturahim, kekuatan pembinaan di tingkat kabupaten/kota. Pemimpin daerah lebih memperhatikan lagi, karena mengirim kontingen atas nama kabupaten/kota,” tegasnya.

“Kita harus lebih hati-hati lagi, harus waspadai kalau ada selundupan dari atlet dijadikan wartawan,” paparnya.

“Acara ini juga pengakuan untuk pemimpin-pemimpin tingkat kabupaten/kota tentang pembinaan, keolahragaan, kebugaran pada wartawan yang panggungnya hari ini dibentuk di tingkat provinsi. Insya Allah akan menjadi pionir di Indonesia, bahwa pekan olahraga wartawan tingkat daerah ini akan menjadi contoh untuk seluruh provinsi,” harapnya. (Ida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here