Kayuagung, Beritakajang.com – Sebanyak 10.500 hektare kebun sawit di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di replanting. Tujuannya untuk mendorong keberlanjutan perkebunan sawit serta industri sawit turunannya.
Peremajaan kelapa sawit yang diprakarsai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan ini menindaklanjuti terget Presiden Joko Widodo untuk me-replanting atau peremajaan kebun sawit mencapai 500 ribu hektare dalam tiga tahun atau setara 180 ribu hektare per tahun.
“Ini tahun tahun ketiga sejak 2017, lebih kurang 10.500 hektare lahan sawit sudah di replanting,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani, SP, M.Si pada acara lauching replanting sawit yang ditandai dengan tebang chipping kelapa sawit oleh Wakil Bupati OKI HM. Djakfar Shodiq di Desa Suka Maju SP 6 Kecamatan Lempuing Jaya OKI, Kamis (5/3/2020).
Dijelaskan Aris, dengan telah di launching-nya program replanting kelapa sawit ini, dirinya berharap masyarakat OKI untuk tidak khawatir lagi ikut program tersebut. Dirinya mengajak, warga yang berminat ikut program replanting agar menghubungi kepala Desa, PPL atau langsung ke Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI.
“Program ini terus berlanjut, bagi masyarakat yang kebunnya tidak produktif lagi, berusia di atas 25 tahun atau hasil panennya rendah karena bibit asalan, bisa ikut replanting ini,” ajak Aris.
Sementara Wakil Bupati OKI HM. Djakfar Shodiq menjelaskan, ada beberapa keuntungan jika ikut program replanting kelapa sawit, diantaranya mendapatkan modal usaha dan bibit berkualitas. Sehingga ke depan hasil panennya bisa lebih maksimal.
“Kita lihat tadi contohnya, kalau lahan ini diolah sendiri tentu biayanya mahal. Program ini sangat menguntungkan, karena kalau masyarakat mau bikin teras kebun sawit secara pribadi, mungkin susah,” jelas Shodiq.
Selain itu keuntungan lainnya, tambah Shodiq, bibit sawit yang akan ditanam pada program replanting merupakan bibit yang telah tersertifikasi. (Ron)