Beranda HL Ustadz Sabit Sebut Debat Calon Kandidat Tak Terlalu signifikan Ubah Pilihan Masyarakat

Ustadz Sabit Sebut Debat Calon Kandidat Tak Terlalu signifikan Ubah Pilihan Masyarakat

96
0
BERBAGI

Kayuagung, Beritakajang.com-Pasca debat calon kandidat dua paslon Bupati dan Wakil Bupati OKI menyisakan berbagai perspektif di berbagai kalangan masyarakat, mulai dari bawah, menengah hingga ke kalangan atas atau elit politik yang ada di Kabupaten OKI.

Acara yang disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media baik itu youtube, televisi lokal (Paltv) hingga ke radio ini membuat masyarakat khususnya di Kabupaten OKI mengetahui visi dan misi dua kandidat calon pemimpin OKI ini.

Tak dipungkiri, keseruan debat kedua kandidat ini memancing berbagai perspektif, salah satunya Direktur Pusat Kajian Stategis Daerah (PUKAD), Suparjon Ali Haq Al Tsabit,S.Pd.I., M. Pd.I.,C.MTcMT., C.HL.,C PPS.

Pria yang akrab disapa Ustadz Sabit ini menilai bahwa debat yang dilakukan semalam tidak terlalu signifikan dalam merubah pilihan politik masyarakat.

Menurutnya masyarakat dalam menentukan pilihan karena beberapa alasan.

Alasan pertama karakter dan kepribadian Calon Pemimpin (Personal Branding) itu menjadi alasan utama. Kedua mampu menterjemahkan keinginan masyarakat, bukan keinginan kelompok pendukung dan lingkungan keluarga. Ketiga mampu mendekati dan menarik simpul masa dengan baik di tengah masyarakat. Sebab simpul masa sangat mudah kagum kepada calon pemimpin yang menyentuhnya langsung dari pada perwakilan calon yang menyentuh mereka, sehingga daya motivasi mereka bergerak lebih kuat karena merasa dihargai langsung.

Kemudian yang keempat bahasa komunikasi, dengan pendekatan penanganan kasus lebih dipahami dan disenangi rakyat dari pada bahasa “melangit”. Lalu kelima rakyat lebih tertarik mengikuti calon pemimpin yang tidak banyak membicarakan “jasa” kepada mereka, sehinga mereka tidak merasa terpaksa, tergadaikan suara dan harga-dirinya. Keenam pengaruh orang-orang disekitar calon pemimpin juga sangat mempengaruhi pemilih menentukan sikap pilihan. Sebab bahasa psikologi sosial di pemilih adalah “Bagaimana kita akan maju kalau pendukungnya saja mau mengenakkan diri mereka sendiri, sombong, arogan, tidak ramah, sok berkuasa.. Apalagi nanti kalau berkuasa.. “.

Beberapa alasan di atas menjadikan debat politik menjadi tidak terlalu signifikan dalam menggeser perubahaan pilihan politik masyarakat.

“Semoga ini menjadi kajian bagi para calon pemimpin dan teamnya untuk membenahi diri kalau mau rakyat memilihnya,”tandasnya.(ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here