Kayuagung, Beritakajang.com – Salah satu wali murid SMA Negeri 3 Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan mahalnya harga buku pelajaran yang dijual pihak sekolah tersebut.
Padahal, kata dia yang tidak ingin namanya disebut, menjelaskan bahwa pemerintah telah menjanjikan tidak ada pembelian buku pelajaran karena sudah ditanggung melalui biaya operasional sekolah (BOS).
Pada awal tahun ajaran ini, pihak sekolah melalui wali kelas menawarkan buku pelajaran untuk para siswanya. Untuk jumlah buku pelajaran kurikulum merdeka yang harus dibeli sebanyak delapan buah, sehingga totalnya seharga Rp 960 ribu.
Namun karena kondisi keuangan berdampak usai kenaikan harga BBM, wali murid tersebut hanya mampu membeli lima buah buku. Seperti buku pelajaran Bahasa Inggris Rp 120 ribu, buku pendidikan agama dan budi pekerti Rp 120 ribu, buku dapat mengaplikasikan informatika Rp 120 ribu, buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Rp 120 ribu, serta buku membangun wawasan pendidikan Pancasila Rp 120 ribu. Sementara sisanya belum bisa dibeli.
Masih kata dia, pihak sekolah seolah-olah mewajibkan pembelian buku pelajaran tersebut.
“Setahu kami, setiap datangnya ajaran baru, maka sejumlah siswa diharuskan untuk membeli buku pelajaran,” kata dia singkat, Selasa (25/10/2022).
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Kayuagung, Anis Joko Santoso S.Pd belum bisa ditemui terkait hal ini. (Ron)