OKI,Beritakajang.com- Terkait isu yang viral diduga Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (Sekjen DPC PKB) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan Harimandani, SH yang pergi umroh berbarengan dengan Bupati Terpilih H. Muchendi lantaran poto keduanya bersamaan di Kota Mekkah Arab Saudi. Membuat berbagai spekulasi dimasyarakat terutama para tim yang sebelumnya berseberangan dan jelas menjadi rival pada kontestasi Pilkada beberapa waktu lalu.
Sekjen DPC PKB OKI Harimandani, SH memberikan klarifikasinya pada pukul 12.10 waktu arab saudi atau pukul 16.30 WIB kepada media ini
“Hal tersebut tidaklah benar. Dimana rombongan kami sudah lebih dulu di mekkah atau sudah 3 hari. Pada saat akan melakukan sholat dimasjidnabawi Madinah dirinya terkejut saat ada yang memanggil nama saya, sontak saat dilihat ternyata dia (H. Muchendi). Tidak mungkin saya akan menghindar”,jelasnya.
Lebih lanjut, ketika memulai perbincangan beliau (H. Muchendi) bertanya siapa saja yang pergi. Saya menjawab banyak beberapa diantaranya ada anggota DPRD OKI yg bersama kami dan kami pun berangkat bersama travel milik salah satu istri anggota DPRD OKI, silahkan di cek.
“Ada beberapa rekan yang memang bareng berangkat saat di mekkah ditelpon beliau (H. Muchendi) yang ingin mengajak makan malam bersama dan semuanya ikut, tidak mungkinlah saya tidak ikut. Mungkin saja dari poto yang beredarlah banyak menimbulkan spekulasi. Untuk yang konfirmasi tidak ada baru kando yang konfirmasi”,tutupnya, sembari menyesalkan hal itu dibuat berita yang kurang mengenakan saya.
sambungnya, saat ini tim hukum harimandani sedang mengkaji apakah berita yg sedang viral itu masuk kategori pelanggaran etik pers ataukah masuk ranah pencemaran nama baik jika memang masuk dalam katagori etik pers maka akan segera dilaporkan kedewan pers dan jika masuk pencemaran nama baik akan segera dilaporkan ke pihak yg berwajib”,tegasnya.
Dimana sebelumnya Sekjen DPC PKB OKI Harimandani pergi umrah bareng Bupati terpilih Kabupaten OKI Muchendi,hal ini terlihat jelas di akun fb Harimandani,dimana fhoto bareng Sekjen DPC PKB Kab OKI Harimandani ini bersama Muchendi saat berada di masjid Nabawi Mekkah Selasa(10/12/2024)
Dalam akun tersebut Harimandani menyebut secara tidak sengaja dan tidak disangka pas masuk masjid nabawi untuk melaksanakan shalat magrib dirinya bertemu Muchendi selaku Bupati OKI terpilih yang juga sedang melaksanakan umrah.”Disaat itu juga saya mengucapkan selamat kepada beliau,”tulis Harimandani.
Lanjut dia, beliau(Muchendi) juga berpesan untuk disampaikan kepada seluruh tim pemenangan pasangan 01 bahwasannya sekarang tidak ada lagi 01 ataupun 02 dan mengajak untuk bersama membangun OKI lebih maju.”Beliau(Muchendi) juga menyampaikan bahwa visi misi MURI dan visi misi pasangan JADI untuk Kabupaten OKI sama,bearti cita-cita pasangan MURI dan pasangan JADI untuk Kabupaten OKI kurang lebih sama dan siap menerima masukan apapun untuk mewujudkannya,”tulis Harimandani.
“Pilkada sudah selesai tidak ada lagi saling hujat dan fitnah,mari kita kembali keaktivitas masing-masing,”tulis Harimandani,sekilas mirip kata-kata seorang juru bicara.
Viralnya akun fb Harimandani ini menuai dugaan ada main mata antara Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) OKI Harimandani, dengan Muchendi, Bupati terpilih periode 2025-2030 dan juga memicu kontroversi di tengah masyarakat dan pengamat politik setempat.
Isu ini mencuat menyusul kegagalan HM Dja’far Shodiq,Ketua DPC PKB OKI sekaligus rival Muchendi dalam Pilkada, yang dinilai tak mendapatkan dukungan maksimal dari partainya sendiri.
Beberapa pihak menduga Harimandani memiliki peran dalam kekalahan tersebut, mengingat posisinya yang strategis di PKB.”Kegagalan ini menyiratkan adanya konflik internal yang melibatkan Harimandani. Seharusnya, partai mendukung penuh kadernya, bukan justru melemahkan,”ujar Welly, seorang aktivis politik lokal Kamis(12/12/2024).
Senada dengan itu, Sirni Lestari, seorang pengamat politik, menyebutkan bahwa dugaan tersebut mencoreng integritas partai.”Jika benar ada campur tangan yang tidak sehat, maka ini menjadi preseden buruk bagi demokrasi di OKI. Kepercayaan publik terhadap partai politik dapat terkikis,”ungkapnya.