Beranda Nasional Tun Dr. Mahathir Mohamad: Kelemahan Umat Islam Karena Meninggalkan Islam

Tun Dr. Mahathir Mohamad: Kelemahan Umat Islam Karena Meninggalkan Islam

155
0
BERBAGI
(Sumber Foto Beritakajang.com/Ronald)

Jakarta, Beritakajang.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad menyatakan bahwa kelemahan dan kemunduran umat Islam dewasa ini, baik pada skala global maupun nasional di banyak negara Islam, adalah karena mereka meninggalkan Islam. Mereka tidak taat dan patuh terhadap ajaran-ajaran Islam berdasarkan Alquran dan As-Sunnah.

Demikian dikatakannya saat menerima Prof. Dr. M. Din Syamsuddin di Kantor Global Peace Forum, Kuala Lumpur, Senin (3/10/2022).

Lebih lanjut tokoh yang sudah berusia 93 tahun ini menambahkan, mereka melanggar ajaran Islam tentang keadilan.

“Banyak penguasa yang beragama Islam tapi tidak berperilaku adil, baik terhadap diri sendiri maupun rakyatnya. Mereka tidak mengemban amanah secara berkeadilan, dan bahkan banyak dari mereka yang justru melakukan kezaliman,” tegas dia.

Hal lain yang umat Islam sering lalukan adalah pembunuhan atas sesama. Ada kelompok Islam yang tega dan nyata menghilangkan nyawa sesama manusia. Mereka lakukan itu atas nama agama.

“Padahal jelas Islam menolak dan menentang penghilangan nyawa orang lain karena itu sama dengan menghilangkan nyawa seluruh umat manusia,” jelas Tun Mahathir yang sering dipanggil Dr. M.

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat, Prof. Din Syamsuddin datang ke Kuala Lumpur untuk mengundang Tun Dr. Mahathir Mohamad untuk menjadi salah seorang pembicara utama pada The 8th World Peace Forum (Forum Perdamaian Dunia Ke-8), 17-18 November 2022.

WPF ke-8 tersebut merupakan seri kedelapan sejak dimulai pada 2006. Tujuh forum terdahulu berlangsung di bawah tema ‘One Humanity, One Destiny, One Responsibility’ (Satu Kemanusiaan, Satu Tujuan, Satu Tanggung Jawab).

Untuk seri kedelapan, menurut Din Syamsuddin, Chairman of World Peace Forum/WPF dan Chairman of Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations/CDCC akan mengangkat tema ‘Human Fraternity and The Middle Path as the Foundation for a Peaceful, Just, and Prosperous World’ (Persaudaraan Kemanusiaan dan Jalan Tengah Sebagai Fondasi Dunia Damai, Adil, dan Sejahtera).

WPF ke-8 yang diselenggarakan CDCC bersama Chengho Multiculture and Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur dan Universitas Muhammadiyah Surakarta, akan dihadiri sekitar 100 tokoh dari mancanegara, dan 100 tokoh dari dalam negeri, baik agamawan, cendekiawan, dan penentu kebijakan.

Menurut rencana, jamuan makan malam selamat datang akan diadakan di Kraton Kasunanan Surakarta dengan host Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, dan sidang-sidang akan berlangsung di sebuah hotel di Solo dan di Kampus UMS.

Dijadwalkan, menyampaikan pidato utama antara lain Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Al-Thayyib, Wakil dari Vatikan Rev. Laurence Basanese, Sekjen Rabithah ‘Alam Islamy Dr. Muhammad al-Isa, Sekjen Religions for Peace Prof. Dr. Azza Karam, Wakil Presiden Association of G-20 Interfaith Dialogue Prof. Dr. Katherine Marshall, dan sejumlah tokoh dunia lain.

Sehari setelah penutupan, yaitu pada 19 Nopember 2022, segenap peserta akan menjadi tamu-tamu kehormatan pada pembukaan muktamar ke-48 Muhamamdiyah dan Aisyiah di Stadion Manahan, Solo. (Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here