Sekayu, Beritakajang.com – Sesuai agenda yang direncanakan Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin ikut berperan dalam film dokumenter bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang keberhasilan realisasi hulu-hilir sawit rakyat.
Sabtu (5/6), bupati menjalani syuting pengambilan gambar film dokumenter replanting. Lokasi di tengah kebun kelapa sawit milik rakyat di KUD Mukti Jaya Desa Panca Tunggal (C5) Kecamatan Sungai Lilin bersama Ketua KUD Mukti Jaya Bambang Gianto dan Plt Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO Direktorat Jendral Perbendaharaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Keuangan Republik Indonesia Fajril Amirul.
Disela pengambilan gambar, bupati mengucapkan rasa syukur bahwa program replanting atau peremajaan sawit rakyat pertama di Indonesia ada di Muba dan dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia tahun 2017 lalu. Kini telah berhasil dan sudah menghasilkan dengan kualitas yang sangat bagus dan harga cukup baik.
“Alhamdulillah setelah melihat di lapangan, kita sangat senang bahwa program nyata kita bekerjasama dengan BPDP-KS untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit berhasil,” ucapnya.
Selain itu, kata Dodi, petani sawit akan didorong untuk dibangunkan pabrik sendiri yang pertama di Indonesia. “Kita ingin mewujudkan petani sawit yang mandiri yang bisa menghasilkan berbagai macam produk seperti CPO, minyak goreng dipabrik milik sendiri. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa memberikan contoh bagi daerah lain. Kita, pemerintah bersatu padu memberikan kesejahteraan kepada petani sawit,” ujarnya.
Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Resiko BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim mengatakan dirinya sangat bangga, ketika melihat program Presiden RI yakni replanting (Peremajaan Sawit Rakyat) hasil panennya sangat memuaskan lebih dari 25 ton per hektar.
“Alhamdulillah, ini bisa berjalan cukup baik dengan sinergi dari bawah, kepala desa, Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat. Dan ini akan menjadi trigger pemerintah untuk menjadikan Muba ini sebagai contoh bagi daerah lainnya,” kata Zaid.
Sementara itu, Ketua KUD Mukti Jaya Bambang Gianto menuturkan, sejak replanting pada tahun 2017 lalu oleh Presiden Jokowi, sawit yang ditanam dari bibit unggul bantuan pemerintah sudah bisa panen pada usia 28 bulan di tepatnya di Bulan Mei 2020. Kemudian dari panen sampai Mei 2021 lalu, nilai panen mencapai Rp 12 miliar,
“Untuk biaya panen, angkut dan operasional sekitar Rp 2 miliar jadi semuanya kita saving kurang lebih Rp 8 miliar dari 2.000 hektare yang menghasilkan 6.800 ton TBS. Petani sangat senang dan bahagia karena pada usia dini sawit sudah bisa dipanen. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba yang sejak awal pengusulan replanting dan kedepannya juga akan ada hilirisasi diperkebunan kami,” pungkasnya. [Tarmizi]