Beranda OKI Madira Dialog Bersama Ansor-Banser dalam Menanggulangi Terorisme, Radikalisme, dan Intoleransi di Kabupaten OKI

Dialog Bersama Ansor-Banser dalam Menanggulangi Terorisme, Radikalisme, dan Intoleransi di Kabupaten OKI

725
0
BERBAGI

Kayuagung, Beritakajang.com – Direktorat Intelejen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Sumsel melalui Unit III Subdit IV Dit Intelkam bersama beberapa tokoh agama dan organisasi melaksanakan kegiatan deklarasi mendukung Polda Sumsel dalam menanggulangi terorisme, radikalisme dan intoleransi.

Kegiatan tersebut diawali dengan dialog bersama di Pondok Pesantren (Ponpes) Annur Desa Tebing Suluh Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI, Selasa (23/3) sekira pukul 14.00 WIB.

Selain dihadiri Kepala Unit (Kanit) III Subdit IV Dit Intelkam AKP Yusuf Solehat SH MH yang didampingi Ba Unit III Subdit IV Intelkam AIPDA Kelvin Marley dan jajarannya, kegiatan ini juga dihadiri pengasuh Ponpes Annur Dr. KH. Samsudin SAg MPdi dan Ketua Cabang Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten OKI, Suprianto, serta Ketua Banser OKI, Imam Subro, yang juga bertindak sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.

AKP Yusuf Solehat SH MH dalam kegiatan tersebut menjelaskan beberapa makna fundamentalisme, radikalisme, intoleransi dan terorisme. Menurutnya, sebagai anggota Banser harus dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya, serta mampu memilah-milah informasi yang ada di media sosial (medsos).

“Selain itu, di dalam berkeyakinan kita juga harus menerima perbedaan, jangan sampai merasa paling benar dan mudah menyalahkan seseorang yang berbeda keyakinan,” ujarnya.

AIPDA Kelvin saat mendampingi Kanit III Subdit IV Dit Intelkam juga menjelaskan, bahwa intoleransi adalah sebuah paham atau pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai norma yang ada. Sementara toleransi itu, menurutnya, merupakan sebuah perasaan empati kepada orang atau kelompok lain yang berasal dari kelompok, golongan atau latar belakang yang berbeda.

“Kalau radikalisme mungkin kita semua sudah tahu, yakni pemikiran dan gerakan anti terhadap ideologi Pancasila. Selain itu, juga aksi-aksi kekerasan, baik kolektif maupun individual, yang mengarah pada terorisme maupun ekstrimisme lainnya,” beber Kelvin.

Hal senada juga disampaikan KH. Samsudin. Pengasuh Ponpes Annur ini juga mengatakan, dalam hal penanggulangan terorisme, radikalisme, dan intoleransi, dirinya mengambil dasar dari beberapa surah yang terdapat di dalam Alquran.

Menurutnya, Alquran merupakan referensi terbaik dalam memaknai hubungan antar sesama manusia terhadap satu agama. “Kita juga patut mencontoh dari perilaku yang dilakukan Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kita tahu bahwasanya beliau sangat bertoleransi kepada sesama manusia, terutama dalam mematuhi segala hukum,” ungkapnya.

Beberapa pandangan juga disampaikan Ketua PSHT Kabupaten OKI. Menurut Supri, di dalam organisasi PSHT juga terdapat beberapa keberagaman, baik itu keyakinan maupun juga kesukuan, tidak hanya didominasi suku Jawa.

“Dalam hal ini, kami (PSHT) sangat mendukung program kepolisian. Dan bersama-sama Banser mari kita cegah dan tanggulangi sikap radikalisme, terorisme dan intoleransi agar tidak berkembang di Kabupaten OKI,” pungkasnya.(Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here