Beranda HL Pjs Sekda KLU Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2020

Pjs Sekda KLU Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2020

288
0
BERBAGI

Lombok Utara, Beritakajang.com – Pjs. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs. H. Raden Nurjati menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-3 di Ponpes Syamsul Huda Lekok Desa Gondang Kecamatan Gangga. Hadir pula Ketua Komisi 3 DPRD KLU Artadi, S.Sos, Ketua Baznas H. Sueb Yusup M.MPd serta pengurus PCNU KLU. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Nahdatul Ulama itu berlangsung meriah dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, Kamis (22/10/2020).

Mengangkat tema ‘Santri Bersholawat, Lombok Utara kuat, Indonesia Hebat’, diawali dengan upacara bendera dilanjutkan dengan tabligh akbar serta diakhiri sejumlah lomba.

Pjs Sekda H. Raden Nurjati mengawali sambutan menyampaikan selamat Hari Santri Nasional bagi seluruh santri di Gumi Tioq Tata Tunaq. Menurutnya, sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang berupaya meningkatkan, melaksanakan serta menggali ilmu pengetahuan dan teknologi baik di lingkungan pendidikan umum maupun pendidikan di pondok pesantren atau madrasah.

“Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kita tergerus oleh perkembangan zaman, bagaimana masyarakat kita bersaing dalam kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasi. Kita di Lombok Utara ini belum mendapat hasil yang memuaskan, masih relatif rendah,” katanya.

Ia meminta anak-anak KLU mengejar ilmu pengetahuan semaksimal mungkin. Pasalnya rata-rata pendidikan kita saat sekarang sudah maju tetapi perlu ditingkatkan terus, salah satu caranya menguasai teknologi sebab tanpa penguasaan teknologi khususnya IT maka akan tergerus oleh perkembangan zaman.

“Jadi, santri-santri nantinya betul-betul mantap secara ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi. Kemudian meningkatkan iman dan takwa. Dengan iman dan takwa kita bisa mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah kita peroleh, sebab tanpa iman dan takwa bisa terjerumus ke hal-hal yang negatif,” terang Pjs Sekda.

Lebih lanjut katanya, sekarang terlebih lagi saat musim pandemi kegiatan transaksi dan kegiatan lainnya dilakukan secara online. Selain itu, ia menekankan setiap orang harus punya keterampilan tentu. “Keterampilan ini banyak macamnya misalnya sekarang ada keterampilan di bidang pertanian. Saat pandemi ini mengalami pertumbuhan positif tidak seperti sektor lain,” jelasnya.

Ditambahkannya pula, sehubungan dengan pandemi covid saat ini pemerintah daerah sedang dalam tahapan penegakan protokol bekerjasama dengan TNI/Polri melakukan razia masker. Bagi yang melanggar, sambungnya, akan dikenakan sanksi, baik sanksi sosial bahkan sanksi denda. Protokol kesehatan Covid-19 harus ditegakkan serta diterapkan agar penyebaran virus corona bisa dikurangi.

“Saya minta masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap berita hoax yang beredar di media sosial,” tutupnya.

Sementara Ketua Tanfiziyah PCNU KLU diwakili oleh Ustadz Miptahudin M.PdI menyampaikan, bahwa hari santri merupakan kado terindah bagi Nahdatul Ulama dan santriwan/santriwati di Indonesia, khususnya di KLU.

Presiden Jokowi pada 2015 menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional seraya mengajak para santri bersyukur lantaran pemerintah telah menetapkan hari santri sebagai hari bersejarah.

“Sekarang bagaimana santri di KLU bisa tumbuh. Dimana-mana banyak pondok pesantren berdiri saat ini. Ini menunjukkan sangat penting dalam kehidupan kita baik dalam berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Dikatakannya, PCNU KLU mengapresiasi semua pihak yang ikut menyukseskan perayaan hari santri nasional tersebut sembari meminta para santri berperan dalam membangun daerah dengan pemeranan kiprah sebagai penuntut ilmu agama sekaligus ilmu umum.

“Tugas santri sekarang tidak seberat tugas santri masa-masa dulu. Kita tahu zaman dulu para santri ikut berperang melawan penjajah. Pengorbanan mereka luar biasa untuk ikut serta dalam membela NKRI. Tantangan kita sebagai santri saat ini adalah tantangan teknologi dan tantangan kebodohan menyongsong masa depan di masa depan. Jadi, tugas santri saat sekarang ini adalah belajar dan belajar,” pungkas Ustadz Miptahudin. (Sid/Humaspro)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here