Muba, Beritakajang.com – Dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa delapan siswa SD Negeri 3 Sekayu pada Kamis (17/7/2025) lalu, terus ditindaklanjuti secara serius oleh tim gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), serta Forum Kabupaten Muba.
Pada Sabtu (19/7/2025), tim gabungan tersebut melakukan koordinasi dan turun langsung ke lapangan untuk mengantisipasi serta menyelidiki penyebab kejadian tersebut.
“Ada beberapa poin penting yang kami lakukan untuk pencegahan dan penanganan,” ujar Kepala Dinkes Muba, dr. H. Azmi Dariusmansyah MARS.
Azmi merinci, tim gabungan telah memeriksa atau melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap tiga orang pengelola kantin sekolah, Kepala SDN 3 Sekayu, satu siswa korban yang masih dirawat di rumah sakit, dan tujuh siswa lainnya yang telah kembali ke rumah.
“Selain itu, kami juga melakukan pengambilan sampel makanan, serta inspeksi mendadak (sidak) ke distributor yang masih menjual produk makanan ringan merek ‘Latiao’,” jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa kasus ini ditangani dengan penuh keseriusan. Pengawasan terhadap peredaran makanan ringan di lingkungan sekolah juga akan diperketat guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Sementara itu, perwakilan BBPOM Palembang, Aquirina Leonora, yang ikut serta dalam investigasi di lokasi, mengungkapkan bahwa produk makanan ringan merek “Latiou” yang diduga dikonsumsi para siswa memang mirip dengan produk yang sebelumnya telah ditarik dari peredaran oleh BPOM.
“Sebagian produk dengan merek serupa memang telah ditarik, namun yang ditemukan di sekolah ini memiliki merek yang berbeda. Pemeriksaan lebih lanjut masih diperlukan,” ujarnya.
Aquirina menyebut bahwa perbedaan merek tersebut memperkuat perlunya investigasi lanjutan untuk memastikan apakah keracunan ini disebabkan oleh produk makanan tersebut atau ada faktor lain.
“BBPOM juga mengimbau kepada seluruh pedagang dan agen makanan kemasan maupun olahan agar lebih memperhatikan kualitas serta keamanan produknya,” pungkasnya. (Tarmizi)



































