Kayuagung, Beritakajang.com-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, melalui Wakil Sekretaris DPP, secara tegas membantah bahwa Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKN Kabupaten OKI telah memberikan dukungan kepada pasangan calon Muchendi-Supriyanto (MURI) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) OKI.
Dikutip dari media online Aliansinews dikatakan bahwa Haikal Hasan, salah satu petinggi PKN, dengan lantang menegaskan bahwa DPP PKN sama sekali tidak pernah dihubungi atau diminta dukungan oleh pasangan MURI.
Menurut Haikal Hasan pihaknya tidak pernah memberikan dukungan kepada pasangan MURI.
“Apa yang dilakukan oleh pasangan MURI adalah tindakan barbar dan culas terhadap kehidupan demokrasi di OKI,” ujarnya dengan nada keras.
Ia juga menegaskan bahwa PKN siap menempuh jalur hukum, baik perdata maupun pidana, apabila nama Partai PKN tidak segera dicabut atau dihapus dari spanduk deklarasi MURI.
“Jika spanduk tersebut tidak dicabut, kami akan mengambil langkah hukum,” tegas Haikal Hasan yang juga akrab disapa Babe ini.
Pernyataan tegas dari Babe membuka tabir dugaan pelanggaran etika politik yang dilakukan oleh pasangan MURI.
Pencatutan nama Partai PKN tanpa izin, jelas menimbulkan pertanyaan besar terkait kredibilitas pasangan MURI.
“Mengapa mereka berani mencatut nama partai tanpa izin? Apa motif di balik langkah tersebut? Kredibilitas dan integritas mereka inilah yang akan menjadi tanda tanya besar di tengah masyarakat,” tegasnya lagi.
Tidak hanya dari pihak PKN, Dovi, salah satu warga juga menilai bahwa tindakan pasangan MURI tersebut diduga hanya sekadar upaya pencitraan.
“Mereka seolah-olah ingin terlihat didukung oleh banyak partai untuk kesan merakyat, padahal sejatinya mereka bersifat feodal dan berjiwa borjuis, anak papa,” ujar Dovi dengan nada sinis.
Dovi menambahkan, pemilihan kepala daerah bukanlah permainan politik semata yang bisa dimenangkan hanya dengan pencitraan dukungan partai.
“Pemilihan ini adalah oleh rakyat, bukan oleh partai politik. Partai politik hanyalah perahu. Artinya, ada dugaan jika kelak terpilih, pasangan MURI akan mengedepankan praktik-praktik rampas-merampas, termasuk barangkali tanah rakyat,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan warga untuk waspada, terutama di kecamatan-kecamatan yang masih memiliki lahan luas, yang rentan untuk “diambil alih”.
Pernyataan ini mengandung pesan tajam, mengingatkan bahwa berhati-hatilah terhadap politikus yang hanya bermain dengan pencitraan. Kehidupan demokrasi di OKI, tampaknya, sedang diuji. Apakah masyarakat akan tergiur dengan permainan politik semu atau tetap teguh pada pilihan mereka demi masa depan OKI yang lebih baik. (Ron)