PALI, Beritakajang.com – Dampak aktifitas kapal tongkang pengangkut batubara di perairan Sungai Lematang Desa Tanah Abang Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan berdampak buruk bagi nelayan setempat.
Salah seorang warga, Akim, menyampaikan kekecewaannya terhadap perusahaan pengangkut batubara dengan menggunakan kapal tongkang tersebut.
“Kami sebagai masyarakat yang tinggal tinggal tidak jauh dari pinggir Sungai Lematang ini merasa sangat kecewa atas aktifitas angkutan batubara menggunakan kapal tongkang itu. Pasalnya dampak dari aktifitas tersebut, pesisir tebing dari tanah banyak mengalami kelongsoran,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (17/6/2023).
Selain itu, kata dia, penghasilan para nelayan yang mencari ikan di Sungai Lematang ikut mengalami penurunan yang sangat drastis.
“Biasanya dalam sehari para nelayan pencari ikan bisa menghasilkan pendapatan Rp 300 ribu, sekarang paling hanya Rp 100 ribu perhari,” tegas dia.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Ali Usman.
“Bagi kami, aktifitas kapal tongkang ini banyak membawa mudaratnya dari pada manfaatnya kepada masyarakat,” pungkas dia.
Di tempat terpisah,pihak PT AKA melalui media center mengatakan, sebenarnya sebelum tongkang angkutan batubara jalur Sungai Lematang beroperasi, pihak PT MPC dan PT AKA sudah melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat yang ada disepanjang Aliran Sungai Lematang.
“Hal itu kami lakukan agar setiap ada permasalahan atau dampak negatif dari aktivitas perusahaan bisa melapor ke humas desa yang ditunjuk di setiap desa. Disitu akan dianalisa sebab akibat dan dihitung kerugian masyarakat, pihak perusahaan akan bertanggung jawab atas hal itu,” tutupnya. (Esa)