Pangkalan Balai, Beritakajang.com – Diduga Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 19 Air Saleh Kabupaten Banyuasin maupun Ketua Komite melakukan pungutan liar (pungli) kepada siswa kelas dua hingga enam senilai Rp 200 ribu/murid. Dimana uang hasil dari pungutan itu diperuntukkan untuk membangun lapangan upacara.
Melalui telepon pribadi milik salah satu wali murid SDN 19 Air Saleh yang enggan namanya disebutkan, menceritakan bahwa ia dimintai pihak sekolah untuk membayar uang senilai Rp 200 ribu.
“Bermula saat saya mengikuti rapat di sekolah, dimintai uang senilai Rp 200 ribu/murid. Bantuan dari ‘Kartu Indonesia Pintar’ milik anak saya juga langsung dipotong oleh pihak sekolah. Katanya jangan ngomong sama LSM ataupun wartawan, ini juga untuk bangun lapangan upacara,” tutur dia kesal, Jumat (8/12/2022).
Sementara itu saat ditemui di kantornya, Sri Mujiyati selaku Kepala Sekolah SDN 19 Air Saleh mengakui adanya permintaan bantuan dana senilai Rp 200 ribu/murid tersebut.
“Memang benar, tapi yang meminta bantuan uang senilai Rp 200 ribu/murid kepada orangtua siswa yang bersekolah disini itu pihak komite,” tegas Sri.
Ia juga kembali membenarkan pemotongan dana dari ‘Kartu Indonesia Pintar’.
“Kita potong, tapi itu atas permintaan Komite serta kepentingan kita bersama untuk membangun lapangan upacara SDN 19 Air Saleh,” jelas dia.
Lanjutnya Sri Mujiyati, sampai sekarang masih ada siswa yang belum membayar uang yang dimintai itu, namun pihak sekolah sama sekali tidak memberikan sanksi apapun. (Rendi)
