Kediri, Beritakajang.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri yang dulunya menjadi andalan dan kebanggaan warga karena selalu sigap dan cepat merespon dalam menerima aduan masyarakat dengan langsung turun ke lapangan. Sayangnya, sekarang berbeda karena menjadi lambat dan bahkan abai ketika ada aduan warga.
Hal itu terbukti saat salah seorang warga inisial S yang tinggal di Jalan Masjid Alhuda merasa resah dengan tingkah anak-anak muda yang diduga setiap malam berisik serta banyak ditemukan pasangan bukan suami istri keluar masuk kos-kosan.
Dari kejadian itu, S bersama warga yang merasa resah mencoba menginformasikan ke awak media untuk dicek serta dilaporkan informasi tersebut kepada Satpol PP Kota Kediri supaya dilakukan penertiban atau Operasi Cipta Kondisi.
Sayangnya, ketika pihak Satpol PP Kota Kediri melalui WA admin resminya diberikan data berupa lokasi serta gambar kos-kosan yang mau ditertibkan, justru tidak dibaca dan terkesan abai.
Sampe hari ini, Jumat (15/4), tidak ada Operasi Cipta Kondisi disana, mengingat laporan warga dari hari Rabu (13/4). Kemudian awak media mencoba mendatangi salah satu markas Satpol PP yang ada di Jalan Veteran Kota Kediri.
Akan tetapi, dua petugas yang ditemui disana mengatakan kalau sekarang markas berpindah ke GOR Jayanaya Kota Kediri dan memberikan kontak Bapak Agus (Trantep).
Bapak Agus saat dihubungi belum merespon dan hanya memberikan pernyataan ‘terimakasih info dan koreksinya’.
Kemudian awak media disarankan petugas yang berjaga tersebut untuk ke GOR Jayabaya dan malapor kesana.
“Sebenarnya data laporan sudah diterima namun belum dilakukan penindakan penertiban, hanya dijadikan TO saja,” ujar petugas tersebut.
Salah seorang petugas yang berjaga mengatakan, kalo dulu respon cepat karena pimpinan Bapak Ali. “Sekarang beda pimpinannya soale bapak eko,” pungkasnya.
Dari kejadian ini sudah terlihat kalau Satpol PP Kota Kediri bisa dibilang kinerjanya menurun dalam melayani masyarakat.
Terkait kejadian ini pula, Kepala Satpol PP Kota kediri serta Walikota Kediri belum bisa dikonfirmasi. (Bayu)
