Sekayu, Beritakajang.com – Jalan Lintas Sekayu menuju Betung nampaknya menimbulkan keresahan bagi pengguna jalan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua. Pasalnya, terdapat hampir sepanjang bahu jalan penuh kerusakan yang cukup memperihatinkan.
Hal ini terpantau beberapa kendaraan pengguna jalan rusak diakibatkan sering terjebak di dalam kerusakan, ditambah jarak tempuh yang sebelumnya Sekayu – Betung hanya sekitar 1 sampai 1 jam lebih 30 menit, kini mencapai 2 sampai 2 jam 30 menit.
Kerusakan jalan lintas kabupaten ini seolah menambah rentetan daftar panjang kerusakan jalan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Apalagi saat ini prioritas pembangunan beralih kepada fokus penanggulangan percepatan penanganan wabah Covid-19.
Salah satu pengguna jalan yang sering melintas, Zul Hekta, saat dikonfirmasi awak media mengungkapkan, terdapat hampir ratusan titik jalan yang berlubang, tak tanggung-tanggung, lubang tersebut hampir merata disepanjang jalan Sekayu menuju Betung.
“Keresahan itu timbul ketika banyaknya kendaraan yang rusak diakibatkan terperosok ke dalam lubang jalan yang rusak, kira-kira diameter jalan yang rusak tersebut lebarnya 30 Cm dengan kedalam 15-20 Cm,” ujar Zul Hekta, warga Desa Teluk Kijing 2, Selasa (16/3).
Dijelaskannya, kami juga mendapatkan informasi terdapat beberapa pengendara roda dua yang mengalami kecelakaan akibat menghindari kerusakan jalan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dan parahnya saat ini harus mengalami putus urat kaki di bagian sebelah kanan.
“Kami minta pihak berwenang, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar jangan setengah hati memperbaiki kerusakan jalan ini, karena yang kami lihat setelah dilakukan pengeboran jalan dengan dibuat persegi empat, kemudian dilakukan pembiaran, jangan ketika ada korban kemudian baru melaksanakan perbaikan,” dikatakannya kesal.
Terpisah, pengendara roda empat, Rusdian mengatakan, ia selaku pengguna jalan, dengan ini menyatakan kekecewaan, karena jalan yang sering dilalui, apalagi jalan penghubung antar kabupaten seharusnya dapar dinikmati dengan baik.
“Kami kesal jarak tempuh yang memakan waktu, ditambah seringnya kemacetan membuat kami harus kehilangan waktu yang lama, pihak terkait harus tanggap dengan keluhan-keluhan semacam ini,” tegasnya. (Tarmizi)