Beranda Musi Banyuasin Dodi Reza Berhasil Bawa Muba Surplus 207.052 Ribu Ton Beras

Dodi Reza Berhasil Bawa Muba Surplus 207.052 Ribu Ton Beras

349
0
BERBAGI

Sekayu, Beritakajang.com – Hamparan sawah terbentang dengan padi menguning penuh isi. Inilah  gambaran suasana di lahan persawahan Desa Sri Karang Rejo Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (10/4).

Di lahan sawah seluas 560 hektare dengan indeks pertanaman (IP) 300, lahan persawahan Desa Sri Karang Rejo Kecamatan Lalan Kabupaten Muba semenjak dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin turut andil menyokong ketahanan pangan nasional.

“Muba di tahun 2020 telah berhasil surplus 207.052 ton beras, tentu ini berkat keinginan yang tinggi dari para petani Muba. Saya ucapkan terima kasih, saya akan selalu memberikan support yang maksimal,” ungkap Bupati Dodi Reza Alex Noerdin di sela menghadiri panen raya padi tahun 2021 Desa Sri Karang Rejo (P8) Kecamatan Lalan, Sabtu (10/4).

Kepala daerah inovatif ini merinci, realisasi tanam padi di Muba tercatat ada sekitar 93.865 hektare dengan produksi padi 497.521 ton, lalu gabah kering panen setara dengan 427.967 ton, dan gabah kering giling setara dengan 268.506 ton beras. “Sementara konsumsi masyarakat di Musi Banyuasin ini hanya 61.454 ribu ton pertahun,” ungkap Dodi Reza.

Menurutnya, Muba lumbung padi bukan sekedar mimpi dan telah dibuktikan dengan hasil panen oleh para petani padi milik rakyat Muba. “Bahkan untuk di sawah lebak saja di Muba ini bisa panen sampai tiga kali dalam setahun dan itu telah dibuktikan oleh para petani di Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Muba,” terangnya.

Kepala Dinas PTPH Muba, Ir Thamrin MSi mencatat luas lahan sawah di Muba tercatat ada seluas 41.704 hektare. Sementara di Kecamatan Lalan, luas sawah pasang surut seluas 23.881 hektare dengan IP 200 dan 300. “Khusus di Desa Sri Karang Rejo luas lahan sawah 560 ha dengan IP 300 dan realisasi tanaman padi di Lalan seluas 75.383 ha,” urainya.

Thamrin mengungkapkan, saat ini Muba sedang memasuki musim panen padi tetapi harga gabah dan beras di tingkat petani jatuh, pada saat ini harga gabah kering panen di tingkat petani hanya kisaran Rp 3.200 – Rp 3.500 jauh dari harga patokan pemerintah (HPP) Rp 4.200/Kg GKP, sedangkan harga beras di tingkat petani kisaran Rp 7.200 – Rp 7.500, sementara HPP beras pemerintah Rp 12. 000 – Rp 13.000. “Karena itu kami mohon pemerintah melalui Bulog agar melakukan serapan gabah petani dengan harga HPP pemerintah,” tukasnya. (Tarmizi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here